您的当前位置:首页 > 知识 > IMF Sebut Pasar Obligasi Amerika Masih Oke, Namun Waspada Soal Kebijakan Pajak Trump 正文
时间:2025-06-09 02:17:51 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan tidak ada kelainan dalam pasar quickq苹果版加速器
Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan tidak ada kelainan dalam pasar obligasi pemerintah dari Amerika Serikat (AS). Hal ini menyusul kekhawatiran pasar terkait dengan marketdari Negeri Paman Sam.
Direktur Komunikasi Dana Moneter Internasiona, Julie Kozack mengatakan bahwa bahwa pasar obligasi pemerintah negara tersebut masih berjalan secara tertib dan tetap menjadi aset safe havenyang likuid, meskipun ada lonjakan imbal hasil (yield) obligasi jangka panjang baru-baru ini.
Baca Juga: Proyeksi IMF Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Cuma 4 Persen, CSIS: Vietnam Juga
"Meski terjadi sedikit volatilitas, fungsi pasar, termasuk pasar treasury, sejauh ini masih berjalan tertib," kata Kozack, dilansir dari Reuters, Jumat (23/5).
Namun, Kozack juga menyampaikan kekhawatiran terhadap rencana pajak dan pengeluaran besar-besaran yang saat ini tengah digodok oleh Amerika Serikat. Hal tersebut tidak terlepas dari potensi meningkatkan beban utang dari AS.
AS jadi sorotan pasar menyusul penurunan peringkat kredit negara itu, serta disahkannya paket pajak dan belanja besar-besaran diperkirakan akan menambah sekitar US$3,8 triliun ke total utang pemerintah federal yang saat ini sudah mencapai US$36,2 triliun dalam sepuluh tahun ke depan.
“Kami akan menilai rancangan undang-undang final setelah disahkan oleh Senat dan diberlakukan,” jelas Kozack.
Di sisi lain, Kozack juga melihat adanya potensi peningkatan prospek pertumbuhan ekonomi global menyusul terobosan dalam kesepakatan perdagangan dari Amerika Serikat dan China.
“Penurunan tarif dan meredanya ketegangan memberi potensi positif terhadap proyeksi pertumbuhan global kami,” ujar Kozack.
Baca Juga: Tanggapi Prediksi IMF, Warek Parmad Bilang Ada Warisan yang Belum Selesai dan Kini yang Nanggung Prabowo
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa ketidakpastian global masih tinggi dan tetap menjadi faktor utama yang perlu dipantau ke depan.
Mudah! Ini Syarat Ikut Upacara HUT RI di Istana Negara 17 Agustus 2024, Jangan Lupa Pakai Baju Adat2025-06-09 02:15
Kominfo Ancam Platform Digital yang Masih Sebar Judi Online, Kena Denda Rp500 Juta2025-06-09 01:46
Hari Bahagia, Luna Maya Tampil Anggun dalam Balutan Kebaya Putih2025-06-09 01:45
Diplomasi Dagang Melaju, Indonesia dan EAEU Siap Teken FTA2025-06-09 01:45
Bahlil Sudah Cek Ke Raja Ampat Ini Hasilnya2025-06-09 01:25
Daftar 3 Bandara Kembali Berstatus Internasional di Indonesia2025-06-09 01:09
Capai Rp 300 Triliun, Ini Rincian Kerugian Negara Dalam Korupsi PT Timah2025-06-09 00:41
Beda dengan Kejagung, Polri Klaim Tak Ada Masalah dengan Kejaksaan2025-06-09 00:20
Dibatalkan dan Picu Penumpukan di Mina, Apa Hukum Tanazul dalam Haji?2025-06-08 23:55
Sunda Empire Tak Lakukan Penipuan Uang ke Pengikutnya2025-06-08 23:52
Tahun Ini, Jamu Bakal Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO2025-06-09 02:09
Capai Rp 300 Triliun, Ini Rincian Kerugian Negara Dalam Korupsi PT Timah2025-06-09 01:26
Anabul Bukan Hanya Menggemaskan, Tapi Juga Menyehatkan Jantung2025-06-09 01:16
Kasus Dugaan Korupsi Mantan Dirut Garuda, Saksi Sebut Sistem Total Care Program Lebih Efisien2025-06-09 01:05
PLN dan YBM Salurkan 2.811 Hewan Kurban, Hadirkan Kebahagiaan Iduladha di Pelosok Negeri2025-06-09 00:45
Perdana! Jokowi Bakal Pimpin Upacara Peringatan Harlah Pancasila di Blok Rokan Riau2025-06-09 00:38
FOTO: Kilas Sejarah di Balik Benteng Al Mirani Oman2025-06-09 00:28
Jangan Tidur dalam Keadaan Marah, Ini Dampaknya2025-06-09 00:26
Direktur Penuntutan KPK Mundur Gara2025-06-08 23:50
Penumpang Ketiduran Tertinggal Sendirian di Pesawat, Pramugari Lalai2025-06-08 23:41