Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa rencana pemisahan atau spin-offPT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masih berada dalam tahap kajian internal. Proses ini, jika terealisasi, akan menjadikan BSI sebagai entitas BUMN tersendiri di bawah pengelolaan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
“Belum, masih proses. Kan nanti dari Danantara akan mengajukan ke kami, baru kita lihat seperti apa prospeknya,” ujar Erick saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Baca Juga: Lagi, BSI Incar Rp4 Triliun dari Penerbitan Sukuk Hijau
Erick menegaskan, Kementerian BUMN saat ini hanya berperan sebagai regulator dan belum menerima usulan resmi dari Danantara terkait rencana tersebut.
“Iya, nanti ada kajian dari mereka. Kan sekarang posisi saya sebagai regulator,” jelasnya.
BSI saat ini berada di bawah kendali Danantara, entitas pengelola investasi negara yang dibentuk pemerintah. Jika spin off disetujui, maka BSI akan berstatus sebagai BUMN mandiri yang tidak lagi menjadi bagian dari Bank Mandiri.
Baca Juga: BSI Tegaskan Keuangan Syariah Bisa Jadi Motor Utama Keuangan Berkelanjutan Global
Sebagai informasi, BSI merupakan hasil penggabungan tiga bank syariah milik negara, yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. Merger ketiganya rampung pada 2021 sebagai bagian dari strategi konsolidasi bank syariah nasional.
BSI baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 16 Mei 2025 lalu, yang menetapkan Eko Cahyo sebagai Direktur Utama menggantikan Hery Gunardi. Hery kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
电话:020-123456789
传真:020-123456789
Copyright © 2025 Powered by quickq安卓的官网 http://quickq-ss.com/